Aplikasi Epidemiologi Genetik dan Molekuler dalam Kesehatan Masyarakat

Mohammad Rizki

2025-08-28

Outline

  • Konsep Dasar Epidemiologi Genetik & Molekuler
  • Metodologi dalam Penelitian
  • Aplikasi dalam Kesehatan Masyarakat
  • Studi Kasus
  • Tantangan dan Prospek

1. Konsep Dasar

  • Epidemiologi Genetik: studi distribusi & determinan faktor genetik pada populasi.
  • Epidemiologi Molekuler: penggunaan biomarker & teknik molekuler untuk memahami etiologi penyakit.
  • Tujuan: menjembatani faktor biologi, lingkungan, dan sosial.

Hubungan Genetik, Lingkungan, dan Sosial

  • Interaksi gen × lingkungan memengaruhi risiko penyakit.
  • Determinan sosial kesehatan dapat memodifikasi ekspresi genetik.
  • Contoh: polusi udara + polimorfisme gen detoksifikasi → risiko kanker paru.

Alasan Penting dalam Kesehatan Masyarakat

  • Memahami predisposisi genetik terhadap penyakit
  • Deteksi dini melalui biomarker molekuler
  • Pengembangan intervensi yang dipersonalisasi
  • Memperkuat pencegahan berbasis populasi

Aplikasi pada Penyakit Menular

  • Tracing asal wabah dengan whole genome sequencing (WGS)
  • Identifikasi varian virus/bakteri (misalnya SARS-CoV-2, TB)
  • Penilaian efektivitas vaksin
  • Monitoring resistensi antibiotik

Aplikasi pada Penyakit Tidak Menular

  • Genetika penyakit kardiovaskular (misalnya varian gen APOE dan risiko aterosklerosis)
  • Studi polimorfisme gen terkait kanker
  • Genetika farmakologi: respons berbeda terhadap obat (farmakogenomik)
  • Deteksi dini melalui biomarker (ctDNA, SNP)

2. Metodologi Penelitian

  • Studi Asosiasi Genetik
    • Candidate gene study
    • GWAS (Genome-Wide Association Study)
  • Epigenetik
    • Methylasi DNA, histon, microRNA
  • Molecular Biomarkers
    • PCR, sequencing, proteomics

Integrasi Data

  • Data multi-omics: genomics, transcriptomics, proteomics, metabolomics
  • Big Data & bioinformatika
  • Machine learning untuk prediksi risiko penyakit

3. Aplikasi dalam Kesehatan Masyarakat

  • Pencegahan Penyakit: skrining berbasis risiko genetik
  • Pengendalian Penyakit Menular: analisis sekuens patogen untuk surveilans
  • Nutrigenomik: interaksi diet dengan gen individu
  • Kebijakan Kesehatan: evidence-based berdasarkan data molekuler

Studi Kasus 1: Kanker Serviks

  • HPV genotyping → target vaksinasi & skrining
  • Deteksi dini lesi prakanker dengan biomarker molekuler
  • Dampak program vaksin HPV di populasi

Studi Kasus 2: COVID-19

  • Whole Genome Sequencing (WGS) SARS-CoV-2
  • Pemantauan varian → kebijakan vaksin & respons kesehatan masyarakat
  • Integrasi data klinis, genomik, dan epidemiologi

4. Tantangan

  • Isu etika & privasi data genetik
  • Biaya tinggi teknologi molekuler
  • Disparitas akses teknologi di negara berkembang
  • Kompleksitas analisis big data

5. Prospek

  • Precision Public Health: intervensi berbasis profil genetik & lingkungan
  • Integrasi AI dalam epidemiologi molekuler
  • Kolaborasi lintas disiplin: kedokteran, biostatistik, bioinformatika, kesehatan masyarakat

Kesimpulan

  • Epidemiologi genetik & molekuler memperkaya pemahaman determinan kesehatan.
  • Aplikasi nyata dalam pencegahan, deteksi dini, dan kebijakan kesehatan.
  • Tantangan masih ada, tetapi potensinya besar untuk precision public health.

Diskusi

💡 Bagaimana pemanfaatan data genetik & molekuler dapat diintegrasikan ke dalam program kesehatan masyarakat di Indonesia?