Integrasi Proses Bisnis dan Manajemen Informatika Pelayanan Kesehatan
31 Oktober 2025
Pilih satu core process dari unit pelayanan (contoh: pelayanan rawat jalan, imunisasi, farmasi, laboratorium, atau klaim BPJS).
Buat diagram proses (flowchart atau DOT) yang menggambarkan alur as-is process (kondisi saat ini).
Identifikasi minimal tiga titik masalah (pain points) seperti:
Duplikasi data
Keterlambatan pelayanan
Kurang koordinasi antar unit
Ketidaksesuaian SOP
Buat usulan to-be process (alur ideal) yang lebih efisien dan terintegrasi.
๐ก Output: diagram + uraian analisis
Berdasarkan alur proses yang Anda petakan, evaluasi bagaimana sistem informasi yang ada (atau yang seharusnya ada) mendukung atau menghambat proses tersebut.
Gunakan kerangka evaluasi HOT-fit atau DeLone & McLean untuk menilai aspek berikut:
Kualitas sistem dan informasi
Dukungan organisasi
Kepuasan pengguna
Dampak terhadap efisiensi dan mutu layanan
Rumuskan 3โ5 kriteria penting yang perlu dipertimbangkan jika institusi hendak memilih atau memperbarui sistem informasi kesehatan.
๐ก Output: tabel evaluasi + rekomendasi naratif
Apakah sistem informasi yang baik harus selalu menyesuaikan proses bisnis, atau sebaliknya?
Bagaimana kita dapat menyeimbangkan efisiensi teknologi dengan nilai kemanusiaan dalam pelayanan kesehatan?
Apa risiko terbesar dari implementasi sistem yang tidak memahami alur kerja organisasi?
Bagaimana pendekatan Business Process Mapping dapat membantu proses akreditasi dan peningkatan mutu layanan?
Mengenalkan tahapan evaluasi sistem informasi kesehatan.
Menjelaskan hubungan antara proses bisnis dan sistem informasi kesehatan.
Mengenalkan langkah Business Process Mapping (BPM) untuk mendukung pemilihan sistem.
Mengenalkan desain strategi implementasi yang mengintegrasikan proses dan teknologi.
Mengenalkan prinsip pemilihan dan implementasi sistem secara praktis.
Manajemen Informatika Kesehatan = integrasi manajemen, teknologi informasi, dan pelayanan kesehatan.
Komponen utama:
Data โ Informasi โ Pengetahuan
Sistem Informasi Kesehatan (SIK) = manusia + proses + teknologi
Tujuan: meningkatkan efisiensi, mutu layanan, dan pengambilan keputusan berbasis data.
Meningkatkan efisiensi & mutu pelayanan.
Mendukung evidence-based decision making.
Memenuhi regulasi (Permenkes 24/2022, SNARS).
Menjamin keamanan & privasi pasien (CIA: Confidentiality, Integrity, Availability).
Fasyankes โ Negara, seperti konsep eHealth WHO (World Health Organization 2012)
| Tahap | Fokus | Pertanyaan Kunci |
|---|---|---|
| 1. Evaluasi Kebutuhan | Analisis masalah & kebutuhan informasi | Apa tujuan utama sistem? Siapa penggunanya? |
| 2. Evaluasi Teknis | Kinerja, integrasi, skalabilitas | Apakah sistem kompatibel dengan infrastruktur yang ada? |
| 3. Evaluasi Ekonomi | Biaya vs manfaat | Apakah investasi layak (ROI, TCO)? |
| 4. Evaluasi Organisasional | Kesiapan SDM & budaya kerja | Apakah organisasi siap berubah? |
| 5. Evaluasi Pasca-Implementasi | Dampak & kepuasan pengguna | Apakah sistem meningkatkan efisiensi & mutu layanan? |
Selaras dengan strategi organisasi.
User-centered design.
Interoperabilitas standar (HL7, FHIR, ICD-10, SNOMED CT).
Keamanan data (CIA principle).
Scalability & sustainability.
Sistem yang baik mengikuti cara kerja organisasi, bukan sebaliknya.
Lakukan fit-gap analysis antara to-be process dan fitur sistem.
Prioritaskan automasi di titik yang paling mengurangi waktu atau kesalahan.
Pastikan interoperabilitas antar unit (lab, farmasi, keuangan).
Gunakan model evaluasi yang menilai aspek teknis dan organisatoris.
Model Evaluasi Populer:
DeLone & McLean IS Success Model
โ Kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas layanan, penggunaan, kepuasan, manfaat bersih.
kualitas sistem & informasi โ kepuasan pengguna โ manfaat. (Delone dan McLean 2003)
HOT-fit Framework
โ Menilai kesesuaian antara Human, Organization, dan Technology. (Yusof dkk. 2008)
Balanced Scorecard IT
โ Perspektif finansial, pelanggan, proses internal, pembelajaran.
| Aspek | Kriteria Utama |
|---|---|
| Fungsionalitas | Mendukung proses klinis, manajerial, dan administratif |
| Teknologi | Kompatibilitas, keandalan, keamanan, dukungan vendor |
| Ekonomi | Biaya investasi, operasional, pelatihan, ROI |
| Organisasi | Dukungan manajemen, kesiapan SDM |
| Legal & Etik | Kepatuhan regulasi & perlindungan data pribadi |
Pembentukan tim evaluasi multidisiplin.
Penyusunan User Requirement Specification (URS).
Request for Proposal (RFP) ke vendor.
Demo dan pilot testing.
Penilaian dan negosiasi kontrak.
Implementasi bertahap dan pelatihan pengguna.
Apakah sistem mendukung alur registrasi yang baru (3 langkah)?
Apakah ada integrasi real-time dengan lab & farmasi?
Bagaimana alur notifikasi untuk hasil kritis?
Kapasitas pencatatan selama beban puncak (peak load)?
Mekanisme rollback bila entri data salah?
Proses bisnis menggambarkan bagaimana layanan disampaikan kepada pasien.
Sistem yang tidak memahami proses akan menimbulkan beban kerja tambahan.
Contoh alur (high-level):
Registrasi โ Triage โ Pemeriksaan โ Terapi โ Farmasi โ Kasir โ Pelaporan โ Klaim
Langkah-langkah:
Identifikasi proses utama dan aktor.
Petakan as-is (current state).
Catat pain points dan bottlenecks.
Rancang to-be process (desired state).
Integrasikan kebutuhan ke dalam URS
Diskusikan di mana bottleneck paling sering muncul dan mengapa. Diskusikan juga bagaimana mengenali bottleneck
sequenceDiagram
participant IGD
participant Admisi
IGD->>Rawat Inap: Ada kamar?
loop Cek
Rawat Inap->>Rawat Inap: Cek ketersediaan kamar
end
Note right of Rawat Inap: Ada kamar
Rawat Inap-->>IGD: Ada kamar
Rawat Inap->>Admisi: Kami siapkan kamar untuk pasien IGD
Admisi-->>Rawat Inap: Oke!
Diskusikan bagaimana sebuah aplikasi dapat mempersingkat proses ini
BPM menemukan 4 bottleneck di rawat jalan (registrasi berganda, entri manual resep, proses klaim manual, sinkronisasi lab).
Solusi: automasi registrasi elektronik, formulir klinis terstruktur, middleware integrasi lab-farmasi.
Hasil: pengurangan duplikasi entri data 40% dan waktu pelayanan turun signifikan.
RS X โ Implementasi EMR
Masalah: Rekam medis manual โ antrian panjang & duplikasi data.
Langkah: Analisis kebutuhan โ seleksi vendor โ pilot project โ pelatihan โ evaluasi.
Hasil: Waktu pelayanan โ 25%, kepuasan pengguna โ 30%.
Kesuksesan berasal dari kesesuaian sistem dengan alur kerja, bukan sekadar teknologi.
Kendala kebijakan โ pastikan dukungan manajemen puncak.
Resistensi pengguna โ libatkan end-user sejak awal, lakukan pelatihan simulasi.
Kurangnya dokumentasi proses โ jalankan BPM dan dokumentasikan SOP.
Infrastruktur tidak memadai โ rencana upgrade bertahap; gunakan pilot di satu unit.
Keterampilan pengguna bervariasi โ adakan pelatihan berkelanjutan.
Bentuk tim lintas fungsi (clinical, IT, finance, manajemen).
Lakukan BPM + URS.
Pilih vendor berdasarkan workflow fit dan interoperabilitas.
Pilot kecil โ evaluasi โ scale-up.
Monitoring KPI proses dan outcome.
Process metrics: waktu tunggu, waktu proses pembuatan resep, error rate entri.
Outcome metrics: kepuasan pasien, klaim tepat waktu, efisiensi biaya.
Kepuasan pengguna โฅ 80%
Waktu input data โ 30%
Akurasi data meningkat
Pengambilan keputusan berbasis data
Kepatuhan terhadap regulasi terjaga
Evaluasi sistem = evaluasi keberhasilan transformasi organisasi.
โSistem informasi kesehatan yang efektif dibangun di atas pemahaman mendalam terhadap proses bisnis dan kebutuhan manusia yang dilayaninya.โ
โPahami proses sebelum membeli atau membangun sistem, maka teknologi akan menjadi enabler, bukan beban.โ

ยฉ 2025 - FKIK Universitas Mataram