Pemeriksaan Laboratorium Endokrin

Mohammad Rizki

  • FKIK Universitas Mataram
  • fkik.unram.ac.id
  • mohammadrizki@unram.ac.id
  • mohammadrizki.com



13 November 2024 Blok Endokrin 2024/2025

Misalnya ada soal ujian seperti ini…

Seorang wanita 55 tahun mengalami wajah bulat, obesitas sentral, dan striae merah muda di perut. Pemeriksaan menunjukkan kadar kortisol tinggi.

Apa diagnosis yang paling mungkin?

A. Hipotiroidisme

B. Penyakit Addison

C. Sindrom Cushing

D. Sindrom Conn

E. Diabetes insipidus

Benar. Sindrom Cushing

Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium apa yang dibutuhkan?

Sistem endokrin

Sistem kelenjar yang memproduksi hormon untuk mengatur berbagai fungsi tubuh

Fungsi utama hormon

Hormon mengontrol aktivitas sel dan organ, termasuk metabolisme energi, keseimbangan cairan dan elektrolit, respons stres, serta reproduksi.

Pentingnya pemeriksaan laboratorium

Diagnosis

Monitoring

Prognosis

Penapisan

  • Pilih kapan dan apa yang diperiksa
  • Interpretasikan hasilnya dengan tepat

Siklus Klinis-Laboratoris

  • Pra-laboratoris

  • Laboratoris

  • Pasca-laboratoris

Aspek Praanalitik dalam Pemeriksaan Endokrin

Tahap awal sebelum analisis laboratorium yang mencakup pengambilan sampel, penyimpanan, dan transportasi. Kesalahan praanalitik dapat mempengaruhi hasil dan interpretasi. (Owen, Turner, and Wass 2022; Alvarez-Payares et al. 2021; Haddad, Giacherio, and Barkan 2019)

Persiapan Pasien

Waktu Pengambilan

Hormon tertentu (seperti kortisol) mengikuti ritme sirkadian, sehingga waktu pengambilan penting untuk hasil yang akurat.

  • Kortisol: Biasanya diambil pada pagi hari (sekitar pukul 08.00) dan sore hari (sekitar pukul 16.00).

  • TSH: Biasanya stabil sepanjang hari, tetapi disarankan pagi hari untuk konsistensi.

Puasa atau Tidak

Tes insulin, glukosa, dan lipid sering memerlukan puasa minimal 8 jam untuk akurasi.

Pengaruh Obat

Obat seperti steroid atau kontrasepsi oral dapat mempengaruhi hasil hormon tertentu.

Aktivitas Fisik

Aktivitas fisik berat sebelum pengambilan sampel bisa meningkatkan kadar hormon tertentu seperti kortisol dan adrenalin.

Sampel Darah

  • Jenis Tabung: Gunakan tabung yang tepat, seperti tabung EDTA untuk hormon tertentu atau tabung tanpa antikoagulan untuk hormon lainnya.
  • Volume Sampel: Pastikan volume cukup untuk analisis yang dibutuhkan dan ulang jika diperlukan.
  • Suhu Penyimpanan:
    • Kortisol dan TSH: Stabil pada suhu ruang hingga beberapa jam.
    • ACTH dan Insulin: Perlu didinginkan atau dibekukan segera setelah pengambilan untuk menghindari degradasi.

Waktu antara Pengambilan dan Pengujian

Penundaan lama dapat menyebabkan degradasi hormon seperti ACTH dan insulin.

Transportasi dan Penyimpanan Sampel

  • Pengiriman Cepat: Sampel hormon yang tidak stabil (seperti ACTH) harus segera dikirim ke laboratorium.
  • Suhu:
    • Pembekuan: Beberapa hormon, seperti insulin, memerlukan pembekuan jika tidak segera diuji.
    • Pendinginan: Kebanyakan sampel hormon perlu disimpan pada suhu 2-8 °C saat transportasi.
  • Penyimpanan Panjang: Jika pengujian tidak dilakukan segera, beberapa sampel perlu dibekukan pada -20 °C atau -80 °C untuk menjaga stabilitas.

Kesalahan Praanalitik yang Umum

  • Waktu Pengambilan yang Tidak Tepat: Misalnya, pengambilan kortisol pada malam hari bisa menghasilkan nilai yang rendah dan memberikan kesan yang salah.
  • Volume Sampel Tidak Memadai: Menyebabkan analisis tidak bisa dilakukan atau perlu diulang.
  • Kontaminasi Sampel: Bisa terjadi karena peralatan yang tidak steril atau tabung yang salah.
  • Pengaruh Obat yang Tidak Dikontrol: Obat yang memengaruhi kadar hormon bisa memberikan hasil yang bias.

Kesimpulan Aspek Praanalitik

  • Peran penting: Aspek praanalitik sangat penting untuk menjaga akurasi dan validitas hasil.
  • Komunikasi dengan Pasien: Memberikan instruksi yang jelas terkait persiapan seperti puasa, waktu pengambilan, dan obat yang boleh atau tidak boleh dikonsumsi.
  • Kontrol dan Monitoring: Pastikan kontrol kualitas dari proses praanalitik hingga pengujian laboratorium untuk hasil yang andal.

Interpretasi Hasil

  • Nilai Rujukan:
    • Hasil tes harus dibandingkan dengan nilai rujukan berdasarkan usia, jenis kelamin, dan waktu pengambilan sampel.
  • Panduan interpretasi:
    • Nilai normal: Bervariasi sesuai hormon dan waktu pengambilan.
    • Nilai abnormal: Mungkin menunjukkan penyakit yang memerlukan tindak lanjut.

Kesimpulan

  • Ringkasan pemeriksaan endokrin: Pemeriksaan laboratorium penting untuk mengevaluasi fungsi tiroid, hipofisis, adrenal, pankreas, dan gonad.
  • Kebutuhan pemeriksaan komprehensif: Diagnosis yang akurat memerlukan interpretasi laboratorium yang komprehensif serta riwayat klinis.
  • Pesan Akhir: Pemeriksaan laboratorium endokrin dapat membantu mendiagnosis dan mengelola gangguan hormonal dengan lebih tepat dan efektif.

Bacaan Lanjut

Alvarez-Payares, Jose C., Jesus David Bello-Simanca, Edwin De Jesus De La Peña-Arrieta, Jose Emilio Agamez-Gomez, Jhon Edwar Garcia-Rueda, Amilkar Rodriguez-Arrieta, and Luis Antonio Rodriguez-Arrieta. 2021. “Common Pitfalls in the Interpretation of Endocrine Tests.” Frontiers in Endocrinology 12 (September): 727628. https://doi.org/10.3389/fendo.2021.727628.
Haddad, Raad A., Donald Giacherio, and Ariel L. Barkan. 2019. “Interpretation of Common Endocrine Laboratory Tests: Technical Pitfalls, Their Mechanisms and Practical Considerations.” Clinical Diabetes and Endocrinology 5 (1): 12. https://doi.org/10.1186/s40842-019-0086-7.
Owen, Katharine, Helen Turner, and John Wass. 2022. Oxford Handbook of Endocrinology and Diabetes. Oxford University Press. https://doi.org/10.1093/med/9780198851899.001.0001.

Terima kasih!